Smary Saklitinov |
OK.............kita kerja lagi
Kumpulan Artikel Realita, Lucu, Menarik dan Penuh Makna
Smary Saklitinov |
OK.............kita kerja lagi
Pada suatu senja yang lenggang, terlihat seorang wanita berjalan terhuyung-huyung. Pakaiannya yang serba hitam menandakan bahwa ia berada dalam duka cita yang mencekam. Kerudungnya menangkup rapat hampir seluruh wajahnya. Tanpa rias muka atau perhiasan menempel di tubuhnya. Kulit yang bersih, badan yang ramping dan roman mukanya yang ayu, tidak dapat menghapus kesan kepedihan yang tengah meruyak hidupnya. Ia melangkah terseret-seret mendekati kediaman rumah Nabi Musa a.s.
Diketuknya pintu pelan-pelan sambil mengucapkan salam.
Maka terdengarlah ucapan dari dalam “Silakan masuk”. Perempuan cantik itu lalu berjalan masuk sambil kepalanya terus merunduk.
Air matanya berderai tatkala ia berkata,”Wahai Nabi ALLOH SWT. Tolonglah saya, Doakan saya agar ALLOH SWT berkenan mengampuni dosa keji saya.”
“Apakah dosamu wahai wanita ayu?” tanya Nabi Musa as terkejut.
“Saya takut mengatakannya.” jawab wanita cantik.
“Katakanlah jangan ragu-ragu!” desak Nabi Musa.
Maka perempuan itupun terpatah bercerita,”Saya ……telah berzina.”
Kepala Nabi Musa terangkat, hatinya tersentak.
Perempuan itu meneruskan, “Dari perzinaan itu saya pun……lantas hamil. Setelah anak itu lahir, langsung saya……. cekik lehernya sampai……tewas”, ucap wanita itu seraya menagis sejadi-jadinya.
Nabi Musa berapi-api matanya.
Dengan muka berang ia menghardik,” Perempuan bejad, enyah kamu dari sini! Agar siksa ALLOH SWT tidak jatuh ke dalam rumahku karena perbuatanmu. Pergi!”,teriak Nabi Musa sambil memalingkan mata karena jijik.
Perempuan berwajah ayu dengan hati bagaikan kaca membentur batu, hancur luluh segera bangkit dan melangkah surut. Dia terantuk-antuk ke luar dari dalam rumah Nabi Musa. Ratap tangisnya amat memilukan. Ia tak tahu harus kemana lagi hendak mengadu. Bahkan ia tak tahu mau di bawa kemana lagi kaki-kakinya. Bila seorang Nabi saja sudah menolaknya, bagaimana pula manusia lain bakal menerimanya? Terbayang olehnya betapa besar dosanya, betapa jahat perbuatannya. Ia tidak tahu bahwa sepeninggalnya, Malaikat Jibril turun mendatangi Nabi Musa.
Sang Ruhul Amin Jibril lalu bertanya, “Mengapa engkau menolak seorang wanita yang hendak bertobat dari dosanya? Tidakkah engkau tahu dosa yang lebih besar daripadanya?”
Nabi Musa terperanjat. “Dosa apakah yang lebih besar dari kekejian wanita pezina dan pembunuh itu?”
Maka Nabi Musa dengan penuh rasa ingin tahu bertanya kepada Jibril.”Betulkah ada dosa yang lebih besar dari pada perempuan yang nista itu?”
“Ada!” jawab Jibril dengan tegas.
“Dosa apakah itu?” tanya Musa kian penasaran.
“Orang yang meninggalkan sholat dengan sengaja dan tanpa menyesal. Orang itu dosanya lebih besar dari pada seribu kali berzina”,jawab malaikat Jibril
Mendengar penjelasan ini Nabi Musa kemudian memanggil wanita tadi untuk menghadap kembali kepadanya. Ia mengangkat tangan dengan khusuk untuk memohonkan ampunan kepada ALLOH SWT untuk perempuan tersebut.
Nabi Musa menyadari, orang yang meninggalkan sembahyang dengan sengaja dan tanpa penyesalan adalah sama saja seperti berpendapat bahwa sembahyang itu tidak wajib dan tidak perlu atas dirinya. Berarti ia seakan-akan menganggap remeh perintah ALLOH SWT, bahkan seolah-olah menganggap ALLOH SWT tidak punya hak untuk mengatur dan memerintah hamba-Nya. Sedang orang yang bertobat dan menyesali dosanya dengan sungguh-sungguh berarti masih mempunyai iman didadanya dan yakin bahwa ALLOH SWT itu berada di jalan ketaatan kepada-Nya. Itulah sebabnya ALLOH SWT pasti mau menerima kedatangannya.
Dikutip dari buku 30 kisah teladan - KH Abdurrahman Arroisy
Dalam hadist Nabi SAW disebutkan : Orang yang meninggalkan sholat lebih besar dosanya dibanding dengan orang yang membakar 70 buah Al-Qur’an, membunuh 70 Nabi dan bersetubuh dengan ibunya di dalam Ka’bah.
Dalam hadist yang lain disebutkan bahwa orang yang meninggalkan sholat sehingga terlewat waktu, kemudian ia mengqadanya, maka ia akan disiksa dalam neraka selama satu huqub. Satu huqub adalah delapan puluh tahun. Satu tahun terdiri dari 360 hari, sedangkan satu hari di akherat perbandingannya adalah seribu tahun di dunia.
Demikianlah kisah Nabi Musa dan wanita pezina dan dua hadist Nabi, mudah-mudahan menjadi pelajaran bagi kita dan timbul niat untuk melaksanakan kewajiban sholat dengan istiqomah.
(seraya mengingatkan pada diri sendiri) Mari, jangan sampai kita tinggalkan sholat dengan sengaja…!!!
Kisah Burung Gagak | ||
|
Memakai gelang dan sejenisnya untuk menangkal bahaya adalah perbuatan syirik<20>.
Firman Allah s.w.t.:
“Katakanlah (hai Muhammad kepada orang-orang musyrik): terangkanlah kepadaku tentang apa yang kamu seru selain Allah, jika Allah hendak mendatangkan kemadhoratan kepadaku, apakah berhala berhala itu dapat menghilangkan kemadhorotan itu?, atau jika Allah menghendaki untuk melimpahkan suatu rahmat kepadaku apakah mereka mampu menahan rahmatNya?, katakanlah: cukuplah Allah bagiku, hanya kepadaNyalah orang orang yang berserah diri bertawakkal.” (QS. Az zumar, 38)
Imron bin Husain r.a. menuturkan bahawa Rasulullah s.a.w. melihat seorang laki-laki memakai gelang yang terbuat dari kuningan, kemudian beliau bertanya:
"Apakah itu?", orang laki-laki itu menjawab: "gelang penangkal penyakit", lalu Nabi bersabda: "lepaskan gelang itu, kerana sesungguhnya ia tidak akan menambah kecuali kelemahan pada dirimu, dan jika kamu mati sedangkan gelang ini masih ada pada tubuhmu maka kamu tidak akan beruntung selama lamanya."(HR. Ahmad dengan sanad yang dapat diterima)
Di riwayatkan oleh Imam Ahmad pula dari Uqbah bin Amir, dalam hadis yang marfu'', Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Barang siapa yang menggantungkan tamimah<21> maka Allah tidak akan mengabulkan keinginannya, dan barang siapa yang menggantungkan Wada''ah<22> maka Allah tidak akan memberikan ketenangan kepadanya" dan dalam riwayat yang lain Rasul bersabda: "Barang siapa yang menggantungkan tamimah maka ia telah berbuat kemusyrikan".
Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Hudzaifah bahawa ia melihat seorang laki-laki yang ditangannya ada benang untuk mengubati sakit panas, maka dia putuskan benang itu seraya membaca firman Allah s.w.t.:
“Dan sebahagian besar dari mereka tidak beriman kepada Allah, melainkan dalam keadaan mempersekutukan Allah (dengan sesembahan sesembahan lain).” (QS. Yusuf, 106).
Kandungan bab ini:
1-Larangan keras memakai gelang , benang dan sejenisnya untuk tujuan-tujuan seperti tersebut diatas.
2-Dikatakan bahawa sahabat Nabi tadi apabila mati sedangkan gelang (atau sejenisnya) itu masih melekat pada tubuhnya, maka ia tidak akan beruntung selamanya, ini menunjukkan kebenaran pernyataan para sahabat bahawa syirik kecil itu lebih berat dari pada dosa besar.
3-Syirik tidak dapat dimaafkan dengan alasan tidak mengerti.
4-Gelang, benang dan sejenisnya tidak berguna untuk menangkal atau mengusir suatu penyakit, bahkan ia boleh mendatangkan bahaya, seperti sabda Nabi Muhammad s.a.w.: "… kerana dia hanya akan menambah kelemahan pada dirimu".
5-Wajib mengingkari orang orang yang melakukan perbuatan di atas.
6-Penjelasan bahawa orang yang menggantungkan sesuatu dengan tujuan di atas, maka Allah akan menjadikan orang tersebut memiliki ketergantungan pada barang tersebut.
7-Penjelasan bahawa orang yang menggantungkan tamimah telah melakukan perbuatan syirik.
8-Mengikatkan benang pada tubuh untuk mengubati penyakit panas adalah bahagian dari syirik.
9-Pembacaan ayat di atas oleh Hudzaifah menunjukkan bahawa para sahabat menggunakan ayat-ayat yang berkaitan dengan syirik akbar sebagai dalil untuk syirik ashghor, sebagaimana penjelasan yang disebutkan oleh Ibnu Abbas dalam salah satu ayat yang ada dalam surah Al Baqarah<23>.
10-Menggantungkan Wada''ah untuk mengusir atau menangkal penyakit, termasuk syirik.
11-Orang yang menggantungkan tamimah didoakan: "semoga Allah tidak akan mengabulkan keinginannya" dan orang yang menggantungkan wadaah didoakan: "semoga Allah tidak memberikan ketenangan pada dirinya."
_____________________________________
Catatan Kaki:
<20> Dimulai dengan bab ini, penulis hendak menerangkan lebih lanjut tentang pengertian tauhid dan syahadat "La Ilaha Illallah", dengan menyebutkan hal hal yang bertentangan dengaiaitu : syirik dan macam macamnya, baik yang akbar mahupun yang ashghor, kerana dengan mengenal syirik sebagai lawan tauhid akan jelas sekali pengertian yang sebenarnya dari tauhid dan syahadat "La Ilah Illah".
<21> Tamimah : sesuatu yang dikalungkan di leher anak anak sebagai penangkal atau pengusir penyakit, pengaruh jahat yang disebabkan oleh rasa dengki seseorang, dan lain sebagainya.
<22> Wada''ah : sesuatu yang diambil dari laut, menyerupai rumah kerang ; menurut anggapan orang orang jahiliyah dapat digunakan sebagai penangkal penyakit. Termasuk dalam pengertian ini adalah jimat.
<23> Penjelasan Ibnu Abbas ini akan disebutkan dalam bab 42
Daftar Pustaka
.
Kimberly Muller ketika baru dilahirkan (atas), setelah 6 bulan (bawah) (ist)
Jakarta - Ibu melahirkan normalnya jika kandungannya sudah berusia 9 bulan 10 hari. Namun tidak bagi Kimberly. Baru 15 minggu di kandungan ibunya, dia sudah melihat dunia. Hingga kini dia masih bertahan hidup.
Ketika dilahirkan, Kimberly Mueller hanya memiliki berat 10,5 ons saja. Tingginya hanya 25,9 cm, atau seukuran telepon genggam. Dokter di Hanover, Jerman, segera memasukkan bayi super mungil itu ke inkubator.
Orangtua Kimberly terus mengupayakan putri mereka tetap bertahan hidup. Harapan dan doa terus dipanjatkan. "Kimberly, kamu bisa," begitu kata ayah bayi mungil tersebut Andreas Muller, seperti diberitakan Daily Mail, Jumat (28/9/2007).
Dengan kemungkinan hidup seribu berbanding satu, Kimberly ternyata mampu bertahan meski sudah 6 bulan berlalu. Dia tercatat sebagai bayi terkecil yang pernah lahir di Jerman dan masih bertahan hingga kini.
"Bayi yang kecil biasanya tidak ada kesempatan hidup," kata Dr Oliver Moeller, spesialis hati yang merawat Kimberly. "Kami sangat beruntung dia tetap hidup. Kasus yang tidak pernah terjadi selama hidup saya. Kami memiliki banyak keberuntungan... banyak," syukurnya.
Ketika masih di dalam inkubator, ibu Kimberly, Petra Muller, tidak diperkenankan menggendongnya. Dia hanya boleh menyentuh anaknya dengan jari telunjuk saja.
"Sungguh luar biasa indah ketika dia bisa memegang jari saya dalam tangannya yang kurus. Dia seperti beruang kecil yang hendak memeluk 3 batang pohon, dia seperti berkata, Jangan tinggalkan aku, mami," kisah Petra bahagia.
Pekan ini Kimberly sudah bisa pulang ke rumah setelah 6 bulan dirawat di Klinik Universitas di Goettingen, Jerman. Berat tubuhnya sudah 2,5 kg dengan tinggi 43,2 cm. (ana/sss)
"GOD hears more than u say, GOD answers more than u ask & GOD gives more than u desire ; realize it"
Indra K. Wardana
@ TRANS TV STATION
Penderita Batuk Alergi Cenderung Terkena Asma
Artikel Terkait:
Kamis, 15 Oktober 2009 | 11:36 WIB
KOMPAS.com - Jangan sepelekan penyakit alergi. Penyakit ini bervariasi sangat luas, mulai dari yang ringan seperti batuk, pilek berkepanjangan, sampai yang dapat mematikan seperti alergi obat. Organisasi kesehatan dunia (WHO) memberi peringkat alergi sebagai kelainan keempat di dunia.
Alergi adalah proses melawan alergen (penyebab alergi) yang masuk ke dalam tubuh. Penyebabnya sangat spesifik pada tiap orang. Sejauh ini terjadinya alergi dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan.
Penyakit alergi merupakan penyakit yang diturunkan. Artinya, bila ayah atau ibu menderita alergi maka risiko anak terkena alergi lebih besar. Seseorang yang punya bakat untuk timbulnya penyakit alergi disebut dengan atopik.
Alergi dan atopik sangat erat hubungannya dimana alergi merupakan gejala klinis dari penyakit atopik yang meliputi asma alergi, pilek alergi, eksim dan alergi makanan. Alergi dan asma pun sangat erat hubungannya karena bahan yang menimbulkan alergi bisa memicu timbulnya asma.
Menurut dr.Hadi Moeliawan, Sp.P dari klinik Asma & Alergi dr.Indrajana di Mitra International Hospital, batuk alergi juga merupakan hal yang umum didapatkan penderita alergi. "Delapan puluh persen dari pasien dengan batuk alergi ini bisa menjadi tanda - tanda awal munculnya asma. 90 persen kasus asma anak berhubungan dengan atopik," katanya.
Selain batuk, anak yang mempunyai pilek alergi juga berpotensi menderita asma. Perkembangan itu disebut allergy march atau road to allergy.
Orangtua yang memiliki anak dengan batuk atau pilek alergi seharusnya mewaspadai gejala timbulnya asma. Salah satu tanda awal timbulnya asma adalah sering batuk di malam hari dan biasanya akan mereda dengan sendirinya di pagi hari.
Sifat alergi yang menimbulkan batuk atau pilek ini tidak dapat dihilangkan dari tubuh, tetapi kita bisa mengontrol sehingga tidak berkembang menjadi asma.
Misalnya dengan menghindari pencetus timbulnya batuk atau pilek alergi, seperti debu rumah, tungau, partikel asap rokok, serpihan kulit binatang, serbuk sari bunga, atau zat-zat kimia tertentu yang terdapat dalam obat nyamuk.
dr. Intan Airlina Febiliawanti
http://m.kompas.com di mana saja melalui ponsel, Blackberry, iPhone, atau Windows Mobile Phone Anda
Ada 0 Komentar Untuk Artikel Ini. Posting komentar Anda
Posting komentar anda
Nama
[ ]
Email
[ ]
Komentar
Security Code
[ ]
[ ]
[Submit] [reset]
Redaksi menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak untuk tidak menampilkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA.
· Berita Terkini
· Terpopuler
65
Rubrik: Nasional Regional Internasional Megapolitan Bisnis & Keuangan Kesehatan Olahraga Perempuan Properti Sains Travel Otomotif Oase mp-ws-49
| About Kompas.com | Info iklan | Privacy policy | Terms of use| Karir | Contact Us |
© 2008 - 2009 KOMPAS.com — All rights reserved
Penting dan Patut kita ketahui demi kesehatan kita semua........
|
Kontradiksi Pemandangan Antara Kaum Pria dan Wanita
Tuesday, 05 August 2008 18:33 administrator
Belakangan ini, telah terjadi kerancuan timbangan antara pria dan wanita. Kaum pria menyerupai wanita, dan sebaliknya, kaum wanita menyerupai kaum pria. Disebutkan dalam Shahîh al-Bukhâri, dari Ibnu ‘Abbâs Radhiallahu'anhu , ia berkata:
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan kaum wanita yang menyerupai laki-laki.
Adapun pada masa sekarang ini, telah terjadi peristiwa yang tidak pernah terjadi pada jaman Jahiliyah sekalipun. Yaitu, munculnya gejala tabarruj (pamer kecantikan) kaum wanita yang sangat memprihatinkan. Bahkan di banyak negara Islam, kaum wanita di pasarpasar dan jalanan umum menampakkan kepala, leher, tangan, lengan, betis, dan bahkan paha mereka. Sebaliknya, kaum lelaki menjulurkan pakaiannya sampai menutup mata kaki. Padahal Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam telah bersabda:
Apa yang di bawah mata kaki dari pakaian (tempatnya) di neraka. (HR al-Bukhâri, 5787).
Dalam hadits lain, Abu Dzarr Radhiallahu'anhu meriwayatkan, Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda:
“Ada tiga golongan yang Allah tidak mengajak bicara mereka pada hari Kiamat, Dia tidak melihat mereka dan tidak mensucikan mereka serta bagi mereka adzab yang pedih”. Abu Dzarr berkata: “Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam mengucapkannya sebanyak tiga kali,” kemudian Abu Dzarr berkata, “Sungguh, mereka telah mengalami kegagalan dan kerugian! Siapa mereka itu, wahai Rasulullah?” Rasulullah menjawab: “Seorang (lelaki) yang menjulurkan pakaiannya melebihi mata kaki, orang yang mengungkit-ungkit pemberiannya, dan orang yang ingin melariskan barangnya dengan sumpah palsu”. (HR Muslim, 106).
Kaum laki-laki dilarang menjulurkan pakaiannya di bawah mata kaki, namun, ternyata mereka menjulurkan pakaiannya melebihi mata kakinya. Sedangkan di sisi lain, para wanita, mereka diperintahkan untuk menutup aurat secara keseluruhan (berhijab); akan tetapi, ternyata mereka justru memamerkan aurat dan keindahan fisiknya. Dalam hal ini, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam telah bersabda:
Tiga golongan yang tidak akan masuk surga: “Seseorang yang durhaka kepada kedua orang tuanya, dayyuts (seorang lelaki yang tidak gusar atas kemungkaran yang ada pada keluarganya), dan wanita yang menyerupai lelaki”.
Diriwayatkan oleh al-Hâkim (1/72), sekaligus menshahîhkannya, dan disepakati oleh adz-Dzahabi. Wallahul Musta’an.
Diadaptasi dari kitab Ras Rasâil il il, Syaikh ‘Abdul-Mu Muhsin sin al-’Abbâd, hlm. 425, dengan terjemahan bebas.
Last Updated ( Tuesday, 05 August 2008 18:35 )